"Apa pun juga yang kamu perbuat, per buatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
"Hari gini mana ada yang gratis" adalah slogan zaman ini, yang artinya kira-kira adalah, untuk segala sesuatu yang dilakukan ada pamrihnya. Ada udang dibalik batu. Zaman sekarang amat sulit kita menemukan seorang yang tanpa pamrih. Zaman sekarang amat sulit menemukan perbuatan tanpa pamrih. Entah pujian, gengsi, kehormatan, atau uanglah yang menjadi motivasi seseorang melakukan tindakan kebaikan.
Renungan kita hari ini memberikan arahan bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap kebaikan. Paulus menegaskan bahwa orang yang telah mengalami kasih kasih Kristus adalah orang yang hidup didalam kasih-Nya. Sehingga ketika orang Kristen bertindak, semua tindakannya harus mencerminkan kasih. Nah, kasih yang sejati adalah kasih yang tidak pura-pura. Pura-pura mengasihi padahal ada "maunya". Pura-pura mengasihi padahal ada pamrihnya. Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang menuntut diri sendiri untuk mengasihi orang lain dan bukan menuntu orang lain mengasihi dirinya. Entah bagaimanapun sambutan orang lain, dan apa pun yang mereka lakukan kepada kita, kita harus tetap mengasihi mereka. Artinya, tindakan baik yang kita lakukan bukan untuk mendatangkan pujian atau keuntungan untuk diri kita. Dipuji atau tidak, dibayar atau tidak, kita tetap berbuat baik kepada mereka. Mengapa kita tidak butuh kasih, penghormatan, penghargaan, pujian, uang dari orang lain untuk segala tindakan baik yang kita lakukan bagi mereka? Oleh karena kita dikasihi-Nya! Dan ketika kita dikasihi-Nya maka segala kebutuhan kita dicukupkan-Nya.
Teens, budi yang luhur adalah ketika kita melakukan tindakan baik, murni hanya demi kebaikan itu sendiri, bukan demi kepentingan kita! Susah? Memang susah! Apalagi jika kita harus berbuat baik kepada orang yang menyebalkan. Tapi ada caranya. Lakukanlah kebaikan itu untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
No comments:
Post a Comment